GOOGLE GLASS PREVIEW

blogger templates


Google Glass telah diumumkan sejak 2012 tapi sampai sekarang keberadaanya masih jarang ditemui di negeri asalnya. Kacamata pintar tersebut memang masih berada dalam tahap "beta" alias belum diproduksi massal.
Penggunanya pun sangat terbatas. Bulan mei lalu, Google mengirimkan Glass Explorer Edition versi awal ke 8.000 orang terpilih yang berhak mengikuti program Glass Xplorer.

Google mengundang orang-orang yang tinggal di AS untuk berpartisipasi dalam program Glass Explorer. Ada satu syarat yang mesti dipenuhi agar bisa mendapat kiriman Glass Explorer Edition dari Google, yaitu memberi penjelasan yang meyakinkan tentang tujuan pemakaian Google Glass itu nantinya.

Bingkai dengan layar

Pertama melihatnya secara langsung, Google Glass ternyata tak benar-benar memiliki "kaca" seperti yang mungkin dikesankan oleh namanya. Perangkat ini berbentuk serupaframe kacamata sederhana dengan sisi kanan yang tebal, dilengkapi sepasang dudukan untuk hidung dan sebuah layar (prisma) kecil yang terpasang di bagian tempat mata kanan berada.


 Frame tebal tadi merupakan touchpad sekaligus bagian utama Google Glass yang menampung semua komponen utama perangkat ini, termasuk SoC, flash memory 16 GB, serta kamera 5 megapiksel dengan lensa wide yang menghadap ke arah depan. Tak ketinggalan speaker bone transducer yang menempel ke bagian kepala persis di belakang telinga.

Google Glass akan membuat pemakainya terlihat seperti tokoh-tokoh dalam film fiksi ilmiah futuristis, dengan perangkat "visor" bertengger di kepala. Layar prisma kecil berperan sebagai medium interaksi utama dan memajang berbagai macam informasi dalam antarmuka sederhana.
Tampilan layar itu ternyata cukup tajam meski berukuran kecil. Tulisan-tulisan dan gambar terlihat jelas, walaupun awalnya terasa agak aneh karena kesan yang didapatkan seperti melihat televisi mungil yang menggantung di sisi kanan bidang pandang.

Suara dari Glass terdengar sangat jelas, seolah berasal dari dalam kepala karena disalurkan langsung ke tulang di belakang telinga yang bertanggung jawab soal pendengaran. Karena hal ini pula, audio Glass hanya bisa didengar oleh pemakainya sendiri.

"First person"
Tentu, salah satu hal yang paling mengundang rasa penasaran dari Google Glass adalah kemampuannya merekam gambar dari perspektif first-person alias sudut pandang orang pertama.

Dengan unit kamera yang diletakkan persis di depan mata pengguna, Google Glass mampu menghasilkan foto atau video yang tampak seolah diambil dari apa yang dilihat dan dialami sendiri oleh pemakainya.

Lensa wide-angle membantu menangkap pemandangan yang ada di depan pengguna, terutama karena preview pandangan kamera tidak ditampilkan ketika mengambil foto. Akan tetapi, proses perekaman video bisa dilihat melalui layar.

Selain perintah suara, pengambilan gambar bisa dilakukan dengan menekan sebuah tombol kecil yang terletak di sisi atas frame bagian kanan. Untuk menjepret foto, tombol ini cukup ditekan satu kali, sementara perekaman video bisa dilakukan dengan menekan dan menahannya.
Seperti apa kualitas tangkapan gambar Google Glass? Kamera 5 megapiksel dari perangkat ini ternyata bisa menghasilkan foto yang lumayan bagus dalam kondisi cukup cahaya di luar ruangan.

Kualitasnya bisa disetarakan dengan kamera di smartphone masa kini. Dalam situasi dalam ruangan, hasil foto akan menurun cukup jauh, tetapi ini merupakan hal wajar yang  juga dialami oleh kebanyakan kamera di gadget mobile.

Foto bisa diambil dengan aspect ratio 4:3 atau 16:9, dapat pula diimbuhi dengan keterangan terkait lokasi pengambilan foto seperti nama tempat dan keadaan cuaca karena Google Glass memiliki fasilitas GPS dan terkoneksi dengan berbagai layanan Google.

Kemampuan video Google Glass yang mencapai kualitas HD (1.280 x 720) juga cukup bagus, meski rekaman suara terdengar agak kasar.

sumber: kompas.com

0 Response to "GOOGLE GLASS PREVIEW"